REAL MADRID STORY
Tahun-tahun awal lahirnya klub Julían Palacios merupakan figur yang penting. Dialah yang pada tahun 1900 mengadakan sidang umum untuk memilih para pemain yang akan membentuk tim utama Madrid. Kemudian saudara Padrós mengambil alih. Bola kaki mulai menjadi pusat perhatian dan jumlah anggota klub bertumbuh dengan pesat. Pembentukannya sebagai klub terjadi pada tanggal 6 maret 1902, dengan sebuah anggota dewan yang dipimpin oleh Juan Padrós.
Anggota dewan yang punya impian besar ini mengusulkan kepada Gubernur Madrid, Alberto Aguilera, untuk membuat turnamen sepak bola pertama. Kompetisi pertama ini diselenggarakan untuk menghormati Yang Termulia Raja Alfonso XIII. Lima klub mendaftarkan diri di turnamen yang dimainkan di El Hipódromo. Lahirlah pada saat itu Copa de España dan lahir juga identitas Madrid: sang juara. Los Blancos sampai berhasil meraih empat gelar di enam edisi pertama.
Anggota dewan yang punya impian besar ini mengusulkan kepada Gubernur Madrid, Alberto Aguilera, untuk membuat turnamen sepak bola pertama. Kompetisi pertama ini diselenggarakan untuk menghormati Yang Termulia Raja Alfonso XIII. Lima klub mendaftarkan diri di turnamen yang dimainkan di El Hipódromo. Lahirlah pada saat itu Copa de España dan lahir juga identitas Madrid: sang juara. Los Blancos sampai berhasil meraih empat gelar di enam edisi pertama.
Pembentukan Federasi diperkirakan dapat menyelesaikan krisis yang ada tetapi pada kenyataannya tidaklah demikian. Tiap klub hanya memperhatikan kepentingannya sendiri dan sementara beberapa klub mendukung Federasi yang lainnya membentuk suatu persekutuan lain, Persatuan Klub-Klub. Kekecewaan dan ketidakpuasan mewarnai Madrid. Sampai-sampai anggota dewan harus menghindari pengunduran diri presiden Adolfo Meléndez.
Adanya dua kompetisi dan dua kepentingan tidak melemahkan semangat para peminat bola kaki. Para pendukung tetap mengikuti pertandingan timnya. Madrid, dengan pemindahan stadion ke O´Donnell, telah memberi langkah awal dalam melahirkan sepak bola profesional. Meningkatnya para penonton, semakin banyaklah pemasukan dan anggaran untuk membeli pemain. Lapangan yang baru menjadi yang terbesar saat itu dengan kapasitas 5.000 penonton.Musim kompetisi 1915-1916 berakhir dengan sebuah aksi brilian di Kejuaraan Spanyol. Madrid meraih tempat kedua setelah menang di pertandingan semifinal yang luar biasa melawan Español dan kalah di final dalam pertandingan yang tidak kalah menariknya melawan Athletic de Bilbao. Apa yang terjadi di final tersebut meninggalkan bekas dan berakhir dengan pengunduran diri beberapa hari kemudian dari semua anggota dewan pimpinan. Pedro Parages mengambil alih pimpinan menggantikan Adolfo Meléndez. Pergantian ini membawa hasil yang baik, di musim kompetisi berikutnya, Madrid kembali menjadi juara Spanyol.
Apa yang pada permulaan abad nampak sebagai sebuah proyek yang penuh ambisi, perlahan lahan mencapai dimensi yang tak terbayangkan. Sebagian besar masyarakat Spanyol bermain bola kaki, atau kalau tidak, sebagai penonton. Medali perak yang diraih oleh tim nasional di Olimpiade di Amberes (1920) memberi andil untuk menambah jumlah pengikut olahraga ini. Terbukalah sebuah panorama baru bagi klub Madrid.
Dalam konteks ini lahirlah Kompetisi Liga. Problem organisasi di persepakbolaan Spanyol telah jauh ditinggalkan. Semua yang mengambil bagian di dalamnya memutuskan untuk membuat tiga divisi. Di divisi pertama akan bermain enam juara Spanyol, tiga runner up dan pemenang turnamen promosi antara klub-klub di divisi dua. Kompetisi semakin meninggkat seiring masuknya tim-tim dari seluruh pelosok Spanyol.
Dalam konteks ini lahirlah Kompetisi Liga. Problem organisasi di persepakbolaan Spanyol telah jauh ditinggalkan. Semua yang mengambil bagian di dalamnya memutuskan untuk membuat tiga divisi. Di divisi pertama akan bermain enam juara Spanyol, tiga runner up dan pemenang turnamen promosi antara klub-klub di divisi dua. Kompetisi semakin meninggkat seiring masuknya tim-tim dari seluruh pelosok Spanyol.
Real Madrid memiliki keyakinan pada saat itu bahwa keberhasilan yang sangat diidamkan hanya dapat terwujud dengan adanya pemain-pemain terbaik. Zamora, Ciriaco, Qincoces… Buah yang diharapkan tidak lama tiba. Musim 1931-1932 adalah masa yang sempurna bagi tim asuhan Lippo Hertza. Tim putih mengakhiri liga sebagai Sang Juara. Mulailah masa yang menjadi dominasi Madrid.
Tak sampai sebulan setelah meraih Copa yang terakhir (1936), pecahlah Perang Saudara. Moment olahraga terbaik dalam sejarah Real Madrid hingga saat itu terancam dan hancur oleh konflik bersenjata itu. Hal itu menyebabkan banyak pemain menyelesaikan karirnya atau lari mencari perlindungan di luar negeri. Untuk dapat kembali mengatur klub dan tim harus menunggu sampai konflik ini berakhir.
Tak sampai sebulan setelah meraih Copa yang terakhir (1936), pecahlah Perang Saudara. Moment olahraga terbaik dalam sejarah Real Madrid hingga saat itu terancam dan hancur oleh konflik bersenjata itu. Hal itu menyebabkan banyak pemain menyelesaikan karirnya atau lari mencari perlindungan di luar negeri. Untuk dapat kembali mengatur klub dan tim harus menunggu sampai konflik ini berakhir.
Klub blanco berusaha untuk mengobati konsekuensi dari Perang Saudara (1936-39) yang membuat klub kehilangan figur-figurnya yang ternama. Saat itu terjadi inkorporasi penting seperti Pruden, Corona dan Bañon. Tahun 1943, di semifinal Copa, Real Madrid bermain melawan Barcelona. Di Les Corts, kesebelasan azulgrana menang 3-0. Pada pertandingan balasan, los blancos menghancurkan lawannya ini dengan sebuah pembalasan yang luar biasa. Real Madrid menang 11-1. Sejak itu lahirlah persaingan abadi dari dua klub ini.
Pada tanggal 15 September 1943, Santiago Bernabéu memulai tugasnya sebagai presiden klub. Dia mengawali masa kepemimpinan legendarisnya dimana klub berhasil meraih kesuksesan yang besar. Dia mengawali tugasnya dengan sebuah niat: memperkuat kerukunan diantara klub. Pada tahun 1948 dia diangkat sebagai Presiden Kehormatan dan Jasa dari klub putih atas “kinerjanya yang baik dan dedikasinya kepada Sociedad Real Madrid Club de Fútbol”.
Real Madrid bermain di final melawan Valencia (9 Juni 1946), 10 tahun setelah tim meraih Copa Spanyolnya yang terakhir. Di Stadion Montjuic tim putih menjadi tuan dan raja pertandingan. Menang atas tim Valencia dengan skors 3-1, dengan itu mereka kembali meraih gelar Copa. Gubernur Madrid menyerahkan kepada Ipiña Medali Olahraga Kota karena telah bermain 237 pertandingan resmi. Setiap pemain dan pelatih menerima satu dompet kulit dengan uang seribu pesetas (6 euros).
Pada tanggal 15 September 1943, Santiago Bernabéu memulai tugasnya sebagai presiden klub. Dia mengawali masa kepemimpinan legendarisnya dimana klub berhasil meraih kesuksesan yang besar. Dia mengawali tugasnya dengan sebuah niat: memperkuat kerukunan diantara klub. Pada tahun 1948 dia diangkat sebagai Presiden Kehormatan dan Jasa dari klub putih atas “kinerjanya yang baik dan dedikasinya kepada Sociedad Real Madrid Club de Fútbol”.
Real Madrid bermain di final melawan Valencia (9 Juni 1946), 10 tahun setelah tim meraih Copa Spanyolnya yang terakhir. Di Stadion Montjuic tim putih menjadi tuan dan raja pertandingan. Menang atas tim Valencia dengan skors 3-1, dengan itu mereka kembali meraih gelar Copa. Gubernur Madrid menyerahkan kepada Ipiña Medali Olahraga Kota karena telah bermain 237 pertandingan resmi. Setiap pemain dan pelatih menerima satu dompet kulit dengan uang seribu pesetas (6 euros).
memberi sebuah gagasan agar semua tim juara liga di setiap liga Eropa berpartisipasi dalam suatu kompetisi. Seorang rekan kerjanya Jacques Ferrán turut mendukung ide tersebut. Keduanya menyusun sebuah aturan permainan yang kemudian disampaikan kepada Persatuan Bola Kaki Eropa (UEFA). Gagasan ini disukai oleh para pemimpin redaksi surat kabar Prancis ‘L’Equipe’ yang kemudian menyelenggarakan kompetisi ini.
Mereka membentuk sebuah komisi bersama dengan Santiago Bernabéu yang dipilih sebagai satu diantara wakil presiden. Kejuaraan ini menjadi kenyataan pada tahun 1956. Real Madrid menjuarai Piala Eropa pertama dalam sejarah pada tanggal 13 Juni pada tahun yang sama. Ini merupakan awal dari lima Piala yang diraih Real Madrid secara berturut-turut. Madrid berhasil membuat sebuah tonggak sejarah dunia dibawah figur satu diantara pemain terbaik dalam sejarah, Alfredo Di Stéfano dan selama masa kepemimpinan Bernabéu.
Real Madrid menemukan Di Stéfano di Perayaan Pesta Emas Klub (1952), saat tim bermain melawan Millonarios (4-2). Sejak itu dia menjadi pusat perhatian Real Madrid dan setahun kemudian dia bermain untuk pertama kalinya sebagai pemain merengue. Dia menjadi pemain terbaik dalam sejarah klub blanco. Denga adanya dia di tim, klub menikmati masa yang paling jaya. Dia menerima dua Bola Emas (1957 dan 1959) sebagai bintang terbesar dari tim yang merajai Eropa lima tahun berturut-turut. Permainannya memikat semua orang. Dia menciptakan sebuah sekolah dan menjadi gurunya.
Pada musim 1959-1960, bekas pemain Real Madrid, Miguel Muños, mengambil kendali Real Madrid. Madrid menjuarai Piala Eropa yang kelima di musim pertamanya sebagai pelatih. Dia menjadi orang pertama yang berhasil meraih trofi Eropa sebagai pemain (dalam tiga kesempatan) dan sebagai pelatih. Tahun 1960, los merenguesdinobatkan sebagai raja dunia ketika berhasil meraih Piala Antarbenua di edisi pertamanya (Real Madrid 5-1 Peñarol dari Montevideo).
Mereka membentuk sebuah komisi bersama dengan Santiago Bernabéu yang dipilih sebagai satu diantara wakil presiden. Kejuaraan ini menjadi kenyataan pada tahun 1956. Real Madrid menjuarai Piala Eropa pertama dalam sejarah pada tanggal 13 Juni pada tahun yang sama. Ini merupakan awal dari lima Piala yang diraih Real Madrid secara berturut-turut. Madrid berhasil membuat sebuah tonggak sejarah dunia dibawah figur satu diantara pemain terbaik dalam sejarah, Alfredo Di Stéfano dan selama masa kepemimpinan Bernabéu.
Real Madrid menemukan Di Stéfano di Perayaan Pesta Emas Klub (1952), saat tim bermain melawan Millonarios (4-2). Sejak itu dia menjadi pusat perhatian Real Madrid dan setahun kemudian dia bermain untuk pertama kalinya sebagai pemain merengue. Dia menjadi pemain terbaik dalam sejarah klub blanco. Denga adanya dia di tim, klub menikmati masa yang paling jaya. Dia menerima dua Bola Emas (1957 dan 1959) sebagai bintang terbesar dari tim yang merajai Eropa lima tahun berturut-turut. Permainannya memikat semua orang. Dia menciptakan sebuah sekolah dan menjadi gurunya.
Pada musim 1959-1960, bekas pemain Real Madrid, Miguel Muños, mengambil kendali Real Madrid. Madrid menjuarai Piala Eropa yang kelima di musim pertamanya sebagai pelatih. Dia menjadi orang pertama yang berhasil meraih trofi Eropa sebagai pemain (dalam tiga kesempatan) dan sebagai pelatih. Tahun 1960, los merenguesdinobatkan sebagai raja dunia ketika berhasil meraih Piala Antarbenua di edisi pertamanya (Real Madrid 5-1 Peñarol dari Montevideo).
Pada musim 1961-62 Real Madrid kembali mencatat satu aktuasi yang luar biasa dengan perebutan dua gelar (Liga dan Piala Raja) dan juara dua Eropa. Pada tanggal 18 Maret 1962 tim Madrid kembali merebut gelar baru, dua pekan sebelum musim berkahir. Pada tanggal 8 Juli 1962 tim Madrid unggul atas tim Sevilla dalam laga final Piala Raja dengan skor 2-1.
Madrid menjadi Sang Juara di Spanyol dan di Benua Eropa. Tanggal 11 Mei 1966, Real Madrid kembali menguasai Eropa ketika bermain melawan Partizán (2-1). Tanpa Di Stéfano dan Puskas, dan pemain veteran yang hadir adalah Gento. Pemain inti kesebelasan saat itu adalah Araquistáin, Pachín, Pedro de Felipe, Sanchís, Pirri, Zoco, Serena, Amancio, Grosso y Velázquez.
Setelah meraih Piala Eropa keenam, empat pemain membuat sebuah potret dengan meniru pose grup music Beatles. Sejak saat itu tim ini mendapat julukan Madrid “ye-ye” yang diambil dari lagu grup musik Inggris ini “She Loves You”.
Madrid menjadi Sang Juara di Spanyol dan di Benua Eropa. Tanggal 11 Mei 1966, Real Madrid kembali menguasai Eropa ketika bermain melawan Partizán (2-1). Tanpa Di Stéfano dan Puskas, dan pemain veteran yang hadir adalah Gento. Pemain inti kesebelasan saat itu adalah Araquistáin, Pachín, Pedro de Felipe, Sanchís, Pirri, Zoco, Serena, Amancio, Grosso y Velázquez.
Setelah meraih Piala Eropa keenam, empat pemain membuat sebuah potret dengan meniru pose grup music Beatles. Sejak saat itu tim ini mendapat julukan Madrid “ye-ye” yang diambil dari lagu grup musik Inggris ini “She Loves You”.
Di liga tim ini menunjukkan kehebatannya di kandang pada musim 1978-79. Hanya lima lawan yang berhasil membawa satu poin dari Bernabéu yaitu Espanyol, Sevilla, Hércules, Las Palmas y Atlético de Madrid. Molowny memanfaatkan kualitas terbaik dari para pemain dan di lapangan lawan juga mereka menunjukkan kemampuannya. Kemenangan di El Molinón (0-1), dengan sebuah gol Santillana merupakan kunci bagi tim merengue untuk meraih Liga yang keenam.
Aksi brilian dari los merengues kehilangan rasa karena kematian Presiden klub. Real Madrid mengungkapkan rasa terima kasih dengan memberi gelar anumerta kepada Santiago Bernabéu. Tujuannya agar karya besarnya di klub terus dikenang oleh semua orang. Tanggal 31 Agustus 1979 diselenggarakan edisi pertama dari Trofi yang menggunakan namanya. Turut berpartisipasi di dalamnya empat klub besar di benua Eropa: Real Madrid, Ajax, Bayer Múnich dan Milan.
Aksi brilian dari los merengues kehilangan rasa karena kematian Presiden klub. Real Madrid mengungkapkan rasa terima kasih dengan memberi gelar anumerta kepada Santiago Bernabéu. Tujuannya agar karya besarnya di klub terus dikenang oleh semua orang. Tanggal 31 Agustus 1979 diselenggarakan edisi pertama dari Trofi yang menggunakan namanya. Turut berpartisipasi di dalamnya empat klub besar di benua Eropa: Real Madrid, Ajax, Bayer Múnich dan Milan.
Di liga tim ini menunjukkan kehebatannya di kandang pada musim 1978-79. Hanya lima lawan yang berhasil membawa satu poin dari Bernabéu yaitu Espanyol, Sevilla, Hércules, Las Palmas y Atlético de Madrid. Molowny memanfaatkan kualitas terbaik dari para pemain dan di lapangan lawan juga mereka menunjukkan kemampuannya. Kemenangan di El Molinón (0-1), dengan sebuah gol Santillana merupakan kunci bagi tim merengue untuk meraih Liga yang keenam.
Aksi brilian dari los merengues kehilangan rasa karena kematian Presiden klub. Real Madrid mengungkapkan rasa terima kasih dengan memberi gelar anumerta kepada Santiago Bernabéu. Tujuannya agar karya besarnya di klub terus dikenang oleh semua orang. Tanggal 31 Agustus 1979 diselenggarakan edisi pertama dari Trofi yang menggunakan namanya. Turut berpartisipasi di dalamnya empat klub besar di benua Eropa: Real Madrid, Ajax, Bayer Múnich dan Milan.
Aksi brilian dari los merengues kehilangan rasa karena kematian Presiden klub. Real Madrid mengungkapkan rasa terima kasih dengan memberi gelar anumerta kepada Santiago Bernabéu. Tujuannya agar karya besarnya di klub terus dikenang oleh semua orang. Tanggal 31 Agustus 1979 diselenggarakan edisi pertama dari Trofi yang menggunakan namanya. Turut berpartisipasi di dalamnya empat klub besar di benua Eropa: Real Madrid, Ajax, Bayer Múnich dan Milan.
Setelah menunjukkan kemampuannya sebagai pelatih di Tenerife, yang mampu menampilkan sepak bola yang menarik dan efectif, Valdano kembali ke Real Madrid pada tahun 1994. Dengan adanya transfer Redondo, Laudrup, Amavisca dan Cañizares, tim Real Madrid menjuarai Liga pada musim itu. Musim yang sama saat pemain akademi Raúl bermain untuk pertama kalinya. Tanggal 29 Oktober, hanya dengan umur 17 tahun, pemuda asal Madrid ini mengantikan Martin Vázquez yang cedera di Romareda, dan menampilkan permainan yang indah. Inilah awal sebuah legenda.
Pada awal tahun 1995, Real Madrid asuhan Valdano mengalahkan Barcelona asuhan Johan Cruyff dengan skor 5-0 di Santiago Bernabéu. Pertandingan penuh magis yang disiarkan dan ditonton oleh lebih dari 10 juta orang. Tetapi hasil akhir yang buruk yang dicapai pada musim 95-96 membuat Lorenzo Sanz mengontrak Fabio Capello, satu diantara pelatih paling berharga di sepak bola Eropa. Pelatih Italia ini memiliki beberapa pemain impian. Para pemain yang detransfer seperti Seedorf, Suker, Mijatovic dan Roberto Carlos, bersama dengan Raúl, Hierro dan Redondo, membawa Real Madrid delam menaklukkan lagi kejuaraan liga.
Tanggal 20 Mei 1998 merupakan hari bersejarah bagi pendukung Real Madrid. Tiga puluh dua tahun kemudian, dibawah asuhan Jupp Heynckes, Real Madrid kembali mencapai puncak Eropa setelah mengalahkan Juventus di final Liga de Campeones. Sebuah gol Pedja Mijatovic di menit 66 mendatangkan Piala Eropa ketujuh dari Amsterdam Arena ke lemari trofi di Santiago Bernabéu. Pada bulan Desember tahun yang sama, tetapi pada saat ini dibawa asuhan Guus Hiddink, Madrid menaklukkan Piala Antarbenua yang kedua.Pada awal tahun 1995, Real Madrid asuhan Valdano mengalahkan Barcelona asuhan Johan Cruyff dengan skor 5-0 di Santiago Bernabéu. Pertandingan penuh magis yang disiarkan dan ditonton oleh lebih dari 10 juta orang. Tetapi hasil akhir yang buruk yang dicapai pada musim 95-96 membuat Lorenzo Sanz mengontrak Fabio Capello, satu diantara pelatih paling berharga di sepak bola Eropa. Pelatih Italia ini memiliki beberapa pemain impian. Para pemain yang detransfer seperti Seedorf, Suker, Mijatovic dan Roberto Carlos, bersama dengan Raúl, Hierro dan Redondo, membawa Real Madrid delam menaklukkan lagi kejuaraan liga.
Tahun 1999, setelah seluruh hidupnya diabdikan sebagai pemain kepada klub blanco, Vicente del Bosque kembali untuk memimpin tim utama. Pelatih asal Salamanca ini berhasil menerapkan sebuah filsafat permainan di jajaran tim yang menjadikannya yang terbaik di Eropa. Gelar pertama tiba pada tahun 2000: Piala Eropa ke delapan. Pada tahun yang sama Florentino Perez tiba di kursi kepresidenan klub putih dan membeli satu diantara pemain terbaik dunia: Luis Figo.
Vicente del Bosque tetap menjadi pelatih Real Madrid hingga tahun 2003. Filsafat dan gaya permainannya menjadikan Real Madrid sebuah tim juara. Tim putih merayakan selama keberadaannya sebagai pelatih perolehan satu Piala Eropa, satu Piala Antarbenua dan dua kejuaraan nasional, satu Supercopa Spanyol dan satu Supercopa Eropa. Sebuah karir yang hanya bisa dibandingkan dengan Real Madrid di tahun 50 dan 60-an.
Cara kerja Forentino Pérez menunjukkan sebuah perubahan yang mendalam dalam tubuh klub. Dia menyehatkan ekonomi klub, menjadikannya yang terkaya di dunia dan membuat sebuah transformasi dalam semua bidang. Dia mendorong adanya sebuah renovasi yang komplit di Stadion Santiago Bernabéu, membangun Ciudad Deportiva yang baru di Valdebebas dan meresmikan Stadion Alfredo Di Stéfano. Dalam bidang olah raga dia mewujudkan impian para pendukung: melihat Zidane, Ronaldo dan Beckham memakai kostum putih.
Cara kerja Forentino Pérez menunjukkan sebuah perubahan yang mendalam dalam tubuh klub. Dia menyehatkan ekonomi klub, menjadikannya yang terkaya di dunia dan membuat sebuah transformasi dalam semua bidang. Dia mendorong adanya sebuah renovasi yang komplit di Stadion Santiago Bernabéu, membangun Ciudad Deportiva yang baru di Valdebebas dan meresmikan Stadion Alfredo Di Stéfano. Dalam bidang olah raga dia mewujudkan impian para pendukung: melihat Zidane, Ronaldo dan Beckham memakai kostum putih.
Di etapa keduanya (2006), presiden ini terus memberi semangat kepada pendukung Real Madrid dengan mengontrak para pemain dan pelatih terbaik dunia. Tiba di klub pemain setaraf Cristiano Ronaldo atau Benzemá, diantaranya, dan pelatih José Mourinho. Pelatih asal Portugal ini mendarat di Santiago Bernabéu seminggu setelah dinobati sebagai juara Eropa bersama dengan Inter Milan di stadion Santiago Bernabéu.
Pada tahun-tahun pertama etape baru ini telah hadir di lemari tiga trofi yang rebut oleh Real Madrid besutan José Mourinho. Yang paling banyak mendapat sorotan adalah gelar La Liga 2011-12, yang dilakukan dengan menciptakan rekor 100 poin, angka terbanyak yang dicapai sampai saat itu dalam sejarah kompetisi ini, dan 121 gol. Lagi pula berhasil mengangkat Piala Raja berhadapan dengan Barcelona dan Piala Super Spanyol.
Pada bulan Juni 2013, Carlo Ancelotti mulai bergabung dengan Real Madrid. Lebih dari ssepuluh titel dan hampir 20 kampanye menjadi jaminan kehadirannya. Pelatih asal Italia, yang sudah terbiasa dengan tekanan dalam tim besar seperti Juventus, Milan, Chelsea atau PSG, sudah berhasil merebut empat tital dengan skuat putih. Yang pertama adalah gelar Piala Raja kesembilan belas, dengan mengalahkan Barcelona di laga final.
Pada tanggal 24 Mei 2014 los blancos kembali merebut Piala Eropa. Dengan kemenangan 4-1 atas Atletico mereka berhasil memboyong La Decima. Ramos, Bale, Marcelo dan Cristiano menghantar tim ini kepada kemenangan. Jika pada musim pertamnya Ancelotti telah berhasil merebut dua gelar dalam sejarah klub ini, musim kedua juga ia awali dengan satu keberhasilan: Piala Super Eropa berhadapan dengan Sevilla dan gelar Piala Dunia antar Klub pertama bagi Real Madrid berhadapan dengan San Lorenzo.
Pada bulan Juni 2013, Carlo Ancelotti mulai bergabung dengan Real Madrid. Lebih dari ssepuluh titel dan hampir 20 kampanye menjadi jaminan kehadirannya. Pelatih asal Italia, yang sudah terbiasa dengan tekanan dalam tim besar seperti Juventus, Milan, Chelsea atau PSG, sudah berhasil merebut empat tital dengan skuat putih. Yang pertama adalah gelar Piala Raja kesembilan belas, dengan mengalahkan Barcelona di laga final.
Pada tanggal 24 Mei 2014 los blancos kembali merebut Piala Eropa. Dengan kemenangan 4-1 atas Atletico mereka berhasil memboyong La Decima. Ramos, Bale, Marcelo dan Cristiano menghantar tim ini kepada kemenangan. Jika pada musim pertamnya Ancelotti telah berhasil merebut dua gelar dalam sejarah klub ini, musim kedua juga ia awali dengan satu keberhasilan: Piala Super Eropa berhadapan dengan Sevilla dan gelar Piala Dunia antar Klub pertama bagi Real Madrid berhadapan dengan San Lorenzo.
gggooodd
BalasHapus